Dalam simposium ini para narasumber menyumbangkan
pemikiran dan pandangan konstruktif dan inspiratif terkait bagaimana para
penyair dapat berperan untuk menciptakan kemungkinan bagi sejarah dan jalan
kemanusiaan yang berlandaskan spirit perdamaian dunia dalam kaitannya dengan
kerja kepenulisan dan kebudayaan, sebagai bentuk komitmen kita pada sejarah dan
kemanusiaan sebagai bagian dari ummat
manusia.
Bahwa ada suatu jalan yang mungkin justru
lebih bermakna dan lebih strategis disuarakan oleh para sastrawan ketika para
politisi, meski tidak semuanya, terlalu lempang dalam arah pragmatis oportunis,
sehingga tak imun dari kontaminasi.
Mereka mendiskusikan sejumlah tesis yang dapat
membuktikan bahwa puisi memiliki peran, misalnya, yang sifatnya
propagandis dan politis untuk meminimalisir laku destruktif, kebencian,
kekerasan dan yang sejenisnya.
Bahwa puisi dapat menjadi media bahkan
instrument pembentuk karakter bagi laku humanistik yang bajik. Mereka memberikan
pandangan dan sumbangsih pikiran dan perspektif masing-masing terkait bahwa puisi
memang memiliki nilai intrinsik dan fungsi yang dapat menyumbang bagi penyeru
kebajikan di jalan sejarah kemanusiaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar