Sulaiman Djaya lahir di Kragilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
dari keluarga petani bersahaja. Sewaktu mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta aktif di Forum Mahasiswa Ciputat (FORMACI), Indonesian Studies and
Advocacy Center (ISAC), Ketua Bidang Kajian dan Intelektual HMI Cabang Ciputat,
dan Jurnal Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Koran Tempo, Majalah Sastra Horison,
Indo Pos, Media Indonesia, Majalah TRUST,
Majalah AND, Majalah Sastra Pusat, Jurnal Sajak, Tabloid Kaibon, Radar Banten, Kabar Banten, Banten
Raya, Tangsel Pos, Majalah Banten Muda, Tabloid Cikal, Tabloid Ruang Rekonstruksi,
Harian Siantar, Change Magazine, Banten Pos, dan lain-lain. Buku puisi
tunggalnya Mazmur Musim Sunyi
diterbitkan oleh Kubah Budaya pada tahun 2013. Esai dan puisinya tergabung
dalam beberapa Antologi, diantaranya: Memasak
Nasi Goreng Tanpa Nasi (Antologi Esai Pemenang Sayembara Kritik Sastra DKJ
2013), Antologi Puisi Indonesia-Malaysia, Berjalan ke Utara (Antologi Puisi
Mengenang Wan Anwar), Tuah Tara No Ate
(Antologi Cerpen dan Puisi Temu Sastra IV di Ternate, Maluku Utara Tahun 2011),
Sauk Seloko (Bunga Rampai Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI di Jambi Tahun
2012)), Tifa Nusantara 2 (Antologi Puisi Pertemuan Penyair Nusantara di
Tangerang, Banten Tahun 2015), dan masih banyak lagi yang lainnya. Saat ini
aktif sebagai Ketua Program Bengkel Seni Budaya (BSB) Dewan Kesenian Banten,
Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Banten, dan Ketua Bidang Program Dewan
Kesenian Banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar